Steven Liow: Kerukunan Saat Ini Tak Lepas Dari Peran FKUB

oleh -73 Dilihat
Forum Koumunikasi Umat Beragama (FKUB) yang digandeng oleh Kesbangpol Provinsi Sulut mensosialisasikan kerukunan antar umat beragama di Sulut.

MANADO- Forum Koumunikasi Umat Beragama (FKUB) yang digandeng oleh Kesbangpol Provinsi Sulut mensosialisasikan kerukunan antar umat beragama di Sulut, Rabu (20/07/17).

Dalam kegiatan ini dihadiri oleh para tokoh masyarakat, generasi muda dan siswa pelajar yang datang memenuhi salah satu ruangan di Hotel Peninsula Manado.

Kaban Kesbangpol Sulut, Steven Liow yang membuka sosialisasi itu dalam sambutanya memberikan apresiasi positif kepada pengurus FKUB Sulut yang bertekad menciptakan kehidupan yang aman dan damai di Sulut yang hingga saat ini masih menjadi Laboratorium kerukunan di Indonesia.

Terciptanya situasi kondusif ini tidak terlepas peran penting dari para pemuka agama dan FKUB, eksistensi anak bangsa dengan kerukunan umat beragama dengan slogan TORANG SAMUA BASUDARA.

“Diharapkan peran aktif semua elemen harus semakin luas hadir di masyarakat dan harus menjadi problem solution bagi masyarakat” tutur Liow

Dalam mewujudkan Sulut Hebat yang aman dan damai tentunya kita harus bahu membahu bersama hal ini juga terkait rencana ke depan Sulut akan menjadi tuan rumah Pekan Kerukunan Nasional.

Pendeta Lucky Rumopa MTh yang hadir memberikan materi mengatakan saat ini banyak aliran baru yang sulit di pantau oleh pemerintah.

“Dengan negara yang mempunyai kepulauan dan suku bangsa yang banyak, maka harus bersinergi dengan kearifan lokal,” jelas Pendeta Lucky.

Materi selanjutnya terkait Revolusi mental yang disampaikan oleh Ventje O Jacob, menjelaskan bahwa Revolusi mental adalah upaya sadar untuk merubah sikap dan perilaku dari yang tidak baik menjadi semakin lebih baik.

“Implementasi Revolusi Mental antara lain Integritas, Etos kerja dan Gotong royong,” pungkas Ventje.

Tak ketinggalan Ketua FKUB Sulut, Pdt. Dr. HWB Sumakul MTh menerangkan bahwasanya negara ini terbentuk dari keanekaragaman suku dan budaya. Prinsip dasar kehidupan beragama yaitu beragama adalah hak asasi, setiap orang bebas memeluk agama apa saja

Faktor konflik agama antara lain kesenjangan ekonomi, ketidakadilan sosial, perubahan sosial, politisasi agama dan merebaknya budaya yang bertentangan dengan nilai moral. Unsur penting dalam kerukunan umat beragama yaitu kesediaan menerima perbedaan keyakinan, kesediaan membiarkan orang lain mengamalkan ajaran yang diyakini.

Direncanakan FKUB akan membuat Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) yang dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri. Dengan adanya forum ini ke depan diharapkan dapat memberikan “early warning” terhadap masyarakat terkait adanya faham yang bertentangan dengan ideologi negara yaitu Pancasila.

(Ferdian)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.