MANADO- Setelah kurang lebih 3 tahun didera konflik internal, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) atau yang dikenal sebagai Partai berlambang Ka’bah ini akhirnya dapat sedikit bernafas lega setelah adanya putusan Peninjauan Kembali (PK) dari Mahkamah Agung (MA) terkait kepengurusan DPP PPP yang sah yaitu kubu M Romahurmuziy.
Hal ini juga berdampak pada kelangsungan partai di tingkat daerah/wilayah. Walau dengan berbagai kendala, akhirnya Musyawarah Cabang (Muscab) VIII PPP kota Manado dapat terlaksana pada, Minggu (16/07/17) di Hotel Sahid Kawanua Manado.
Hadir mewakili Walikota Manado, Kepala Badan (Kaban) Kesbangpol Kota Manado, Drs. Hanny Solang, mewakili Ketua DPW PPP Sulut, Sekretaris DPW, Agus Abdulah Jeno, Ketua OKK DPW Sulut sekaligus Plt Ketua DPC PPP Manado, Suharto Karim, SE dan nampak juga Ketua DPD PAN Manado, Bobi Daud, Ketua DPD PKS Manado, Abdul Hasan Syafei, Ketua DPD Gerindra, Mukhlis Kaharu, ketua DPD Hanura, Joko Sutrisno.
Dalam Sambutanya Ketua DPC PPP Manado Suharto Karim, SE menjelaskan dengan Muscab ini diharapkan kita dapat membangun komunikasi antar kader maupun antar partai. Kegiatan ini merupakan amanat konstitusional, harusnya pelaksanaan ini pada Desember 2016 namun karena DPW baru terbentuk pada Oktober 2017 selain itu masih banyak kepengurusan DPC yang kosong karena berakhir masa jabatan.
“PPP selama 3 tahun akhir ini mengalami konflik internal yang luar biasa yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dan akhirnya keluar putusan Mahkamah Agung tentang peninjauan kembali No 79/PDT-Parpol 2017 terhadap putusan MK, maka dualisme kepengurusan selesai. Dan yang sah adalah DPP PPP Muktamar Pondok Gede 2016 dengan ketua M Romahurmuziy dan sekjen Asrul Sani,” ungkap Suharto Karim SE.
Sekretaris DPW PPP Sulut, Agus Abdulah Jeno tidak banyak menjelaskan terkait permasalahan internal partainya itu, namun ia menyampaikan permohonan maaf dari ketua DPW yang juga Bupati Bolmut, tidak dapat hadir karena masih melaksanakan tugas negara dengan kunjungan kerja ke Jepang. Selanjutnya penekanan khusus disampaikan kepada pengurus DPC PPP Manado.
“Saya tekankan pengurus DPC Manado harus siap karena kita sudah tertinggal dari partai lain, agar kita dapat lolos verifikasi untuk maju pada 2019 nantinya,” tegas Agus Abdulah Jeno.
Hanny Solang dalam membacakan sambutan Walikota Manado menyampaikan ucapan terimakasih atas dukungan PPP Manado dalam pembangunan di Pemerintah Kota Manado.
“Kiranya melalui momentum Muscab ini PPP Manado dapat terus memberikan warna bagi kota Manado dengan memberikan terobosan dan ide ide yang konstruktif dengan menjadi wadah penyalur aspirasi masyarakat masyarakat Manado,” jelas Hanny Solang.
Dalam wawancara dengan Sulutaktual, ketua Panitia Muscab VIII yang juga Plt Sekretaris DPC PPP Manado, Mazhaballah Ali SH (Ical) menegaskan bahwa pelaksanaan Muscab ini merupakan Munas Rekonsiliasi untuk mengkonsolidasikan Partai dalam rangka menyiapkan kader dalam Pileg 2019 nanti.
“Pelaksanaan Muscab VIII ini sudah sesuai mekanisme yang berlaku di partai, baik juklak maupun juknis maka pemilihan yang dilaksanakan ini dengan cara Musyawarah Formatur dengan membentuk formatur yang terdiri dari 1 DPP, 1 DPW, 2 DPC dan 1 dari PAC,” pungkas Ical, politisi muda PPP ini yang juga digadang gadang sebagai calon ketua DPC PPP Manado.
(Ferdian)