Gelar Ibadah di Kediaman Keintjem, GAMKI Manado Pererat Persatuan

oleh -15 Dilihat
Foto bersama usai ibadah para calon pengurus GAMKI dan Pembina GAMKI Manado, Ferry Keintjem.

MANADO- Gerakan Anak Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Manado menggelar ibadah di kediaman Ferry Keintjem yang merupakan pembina GAMKI (mantan pengurus GAMKI) dan juga Direktur Utama PD Pasar Manado, Rabu (31/5/2017) malam.

Ibadah bersama para pengurus, pengurus terpilih dan anggota GAMKI Manado ini adalah ibadah syukur dan juga untuk mempererat rasa persaudaraan antar anggota GAMKI, setelah menggelar pemilihan pengurus GAMKI Manado beberapa waktu lalu.

Ibadah syukur ini juga diisi dengan puji pujian dari paduan suara anggota GAMKI.

Ketua terpilih GAMKI Manado, Franciscus Enoch SH saat ditemui usai gelaran ibadah syukur ini mengatakan, kegiatan ibadah ini dilaksanakan untuk mempererat hubungan calon calon pengurus dengan pengurus yang demisioner serta membangun komunikasi antar sesama pengurus GAMKI.

Franciscus Enoch.
Franciscus Enoch.
“Setelah melewati pemilihan pengurus GAMKI yang baru, ada selang waktu dua bulan sebelum pelantikan pengurus terpilih. Oleh karena itu, kami mengisi waktu dengan menggelar ibadah dan menjalin komunikasi dengan pengurus lama. Hal ini juga untuk mempererat rasa persaudaraan antar sesama anggota dan pengurus GAMKI,” jelas Ketua GAMKI terpilih  periode 2017-2021, Franciscus Enoch SH.

Lanjutnya, para calon pengurus GAMKI Manado yang berjumlah sekira 80 orang akan dilantik pada 18 Juni 2017 nanti.

Dikesempatan yang sama, menanggapi pertanyaan sulutaktual.com terkait fenomena ISIS yang sudah diambang pintu wilayah Indonesia ini, Enoch mengatakan bahwa kita harus mempererat rasa persatuan meskipun kita ada perbedaan.

“Kita harus bersatu dan mempererat persatuan dalam menghadapi ancaman dari luar. Adanya sikap saling menghormati dan bertoleransi akan mempererat rasa persatuan. Apalagi di Bulan Ramadan ini, disaat saudara Muslim kita yang sedang beribadah puasa, haruslah kita secara bersama sama menjaga kedamaian dan kekhusyukan ibadah mereka. Hal ini juga sebagai contoh cara mempererat persatuan,” ujarnya.

Terkait permasalahan di PD Pasar Manado dan pasar tradisional, secara pribadi Enoch menilai bahwa operasional di Pasar Tradisional sudah semakin baik.

” Kita juga bisa melihat bersama, bahwa kondisi pasar saat ini berbeda jauh dari yang sebelumnya. Pasar tradisional saat ini sudah nyaman untuk dikunjungi. Tak adalagi pemandangan pembeli yang berdesak desakan, pedagang tertata rapi saat berjualan, dan yang paling utama tak lagi becek, berlumpur dan tak berbau busuk karena sampah,” katanya.

Lanjutnya, terkait masalah perbedaan pendapat soal aturan dan payung hukum dalam pengoperasian pasar, lelaki yang mempunyai latar belakang hukum ini mengatakan, mendukung penuh Managemen PD Pasar saat ini, karena dinilai sudah sesuai dengan aturan dan hukum yang berlaku. Semuanya kita kembalikan saja ke aturan aturan yang sah dimata hukum.

“Saya menjunjung tinggi hukum yang berlaku. Operasional PD Pasar Manado saya nilai berada pada jalur hukum. Apabila dinilai memang ada pelanggaran hukum, saya juga mendukung untuk adanya proses penyelesaian secara hukum. Jika ada rekan rekan yang melakukan aksi demonstrasi, boleh saja. Akan tetapi, untuk mencari kebenarannya, selesaikanlah sesuai jalur hukum. Biarlah hukum berproses dan menyelesaikannya,” tutup Enoch.

(Budi)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.