Sosialisasikan Pornografi Anak di Manado, Hari Ini  Kementerian P3A Kunjungi Beberapa Sekolah

oleh -124 Dilihat
Hetty Taramen, SE

MANADO – Sosialisasi tentang pornografi anak di Manado diprakarsai oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak selama Dua hari dibeberapa Sekolah.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Plt Kadis P3A) kota Manado, Hetty Taramen menjelaskan, kegiatan Kementrian P3A di kota Manado dalam rangka melakukan sosialisasi dan survey tentang pornografi anak.

“Deputi Bidang Perlindungan Anak, Pribudiarta Nur Sitepu, bersama tim dari Kementerian P3A datang ke Manado untuk melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah tentang pornografi anak,” jelas Taramen, Jumat (07/04/2107) pekan lalu di kantornya.

Tak hanya sosialisasi, lanjutnya, kegiatan yang akan dilakukan selama dua hari, 10-11 April 2017 ini, dari tim Kementrian P3A sekaligus melakukan survey dengan wawancara secara langsung dan mendalam ke siswa, perwakilan guru, dan orangtua, untuk penyusunan Profil Pornografi Anak.

Selain di Manado, kegiatan serupa dilakukan juga di 3 Provinsi lain, yakni di Kepulauan Riau, D I. Yogyakarta dan Jawa Barat, tambahnya.
Tujuan dilakukannya survey, menurut Taramen, untuk menghimpun data seputar anak dan Pornografi.

“Sasarannya adalah anak usia 9 -16 Tahun, SD-SMA, perwakilan guru dan perwakilan orangtua. Kegiatan ini akan dilakukan selama dua hari, 10-11 April 2017. Dinas P3A Manado hanya menfasilitasi saja,” kunci Taramen.

Di hari pertama, Senin (10/04) pagi, 3 sekolah akan dikunjungi, yakni SMP Katolik Hubertus Manado, SMAN 3 Manado, SMA Imam Bonjol Manado.

Kunjungan pertama di SMP Katolik Hubertus pagi ini, sasaran survey adalah siswa kelas 7-9. Jumlah responden siswa laki-laki 7 orang, siswi perempuan 7 orang, guru dan orangtua masing-masing 1 orang.

Selanjutnya, SMAN 3 dan SMA Imam Bonjol yang sedang menggelar ujian nasional, akan mendapat giliran berikutnya.

Di SMAN 3 Manado dan SMAS Imam Bonjol, sasaran sosialisasi dan survey adalah kelas 10, dengan jumlah responden laki-laki dan perempuan masing-masing 7 orang, responden guru dan orangtua masing-masing 1 orang.

(budi)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.