Bawa 14 Tuntutan, Demo Petugas Kebersihan Diterima Walikota GSVL

oleh -147 Dilihat
Walikota Manado GS Vicky Lumentut didampingi Wakil Walikota Manado Mor Bastian dan Ketua DPRD Manado Nortje Van Bone saat menerima aksi unjuk rasa petugas kebersihan dari 10 kecamatan di Kota Manado.

MANADO- Aksi unjuk rasa damai yang dilakukan para penyapu jalan dan pengangkut sampah (Petugas Kebersihan) dari 10 Kecamatan di Kota Manado yang menuntut untuk bertemu langsung dengan Walikota Manado GS Vicky Lumentut, dan untuk mendengar serta mengakomodir aspirasi mereka, diterima langsung oleh Walikota Manado GS Vicky Lumentut yang didampingi Walikota Manado Mor Bastian dan Ketua DPRD Manado Nortje Van Bone, Senin (3/4/2017) siang, di halaman Kantor Walikota Manado.

Dalam orasinya, Kordinator Lapangan Romel Sondakh yang dipercayakan pendemo untuk  membacakan sejumlah tuntutan dari para petugas kebersihan diberi kesempatan untuk membacakan 14 tuntutan serta aspirasi dari pendemo, yakni:

1. Pembayaran gaji para petugas kebersihan tepat waktu setiap tanggal 5 bulan berjalan.

2. Meminta penyesuaian gajian sesuai Upah Minimum Provinsi (UMP) Rp. 2,650 juta dan meminta tunjangan tambahan berupa tunjangan makan dan tunjangan transport.

3.  Mengembalikan jatah BBM per hari seperti semula.

4. Meminta biaya BBM dibayar di awal bulan.

5. Pengembalian biaya service kendaraan sampah pada saat petugas memasukkan nota biaya servis ke bendahara.

6. Meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Manado untuk memberikan jaminan kesehatan dengan mengikutsertakan semua petugas kebersihan dalam program BPJS kesehatan.

7. Meminta Pemkot Manado untuk megikutsertakan seluruh petugas kesehatan dalam BPJS ketenagakerjaan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun dan jaminan kematian.

8. Meminta Pemkot Manado untuk memberikan uang kompensasi bagi petugas kebersihan yang telah mengabdi selama puluhan tahun yang memasuki usia lanjut dan tak mampu lagi untuk bekerja (pensiun).

9. Meminta Pemkot Manado memperhatikan dan menyediakan fasilitas dan alat pendukung pekerjaan bagi petugas kebersihan.

10. Meminta Pemkot Manado untuk memberikan kesempatan dan dispensasi untuk beribadah di hari Minggu atau hari lainnya.

11. Meminta Pemkot Manado memberikan pembinaan bagi pejabat pemerintah atau petugas pengawas yang mengancam dengan pemecatan kerja bagi para  petugas kebersihan yang dinilai tak sesuai dengan keinginan atau perintah mereka.

12. Meminta Pemkot Manado membuat kontrak kerja dengan petugas kebersihan secara permanen.

13. Meminta Pemkot Manado menarik semua petugas kebersihan yang ada ditiap kecamatan untuk digabungkan ke Badan Lingkungan Hidup.

14. Meninjau kembali jam kerja petugas kebersihan yang melebihi 40 jam/minggu tanpa adanya pembayaran upah lembur.

Walikota Manado GSVL yang mendengar langsung ke 14 butir tuntutan dari aksi demo petugas kebersihan, langsung memberi tanggapan perihal tuntutan tersebut.

“Untuk semua tuntutan dari para petugas Kebersihan, ada yang bisa dipenuhi dan ada juga yang tak bisa dipenuhi. Ada hal hal yang sudah diatur yang tak mungkin lagi diubah. Seperti pemberian upah bagi petugas kebersihan yang hampir setiap tahun menjadi perhatian dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),” jelas walikota.

Lanjutnya, karena adanya temuan BPK soal kesalahan dalam pembayaran upah petugas kebersihan, mengakibatkan ditariknya semua petugas kebersihan dari BLH dan ditempatkan di 11 kecamatan yang ada di Kota Manado.

“Ini dilakukan agar fungsi kontrol dalam pembayaran upah petugas kebersihan berjalan baik. Jadi sudah tak ada lagi pemotongan upah ataupun salah membayarkan upah pekerja ke pihak lain. Hal ini juga berlaku untuk tenaga kerja harian di dinas atau badan yang lain. Agar supaya terhindar dari temuan BPK,” ucapnya.

Terkait dengan keterlambatan pembayaran upah petugas kebersihan, Lumentut memberi jaminan tak akan ada lagi keterlambatan pembayaran, dikarenakan pembayaran upah akan dilakukan lewat Bank Sulut setiap tanggal 5 bulan berjalan dengan syarat setiap petugas kebersihan membuka rekening di Bank Sulut.

“Pembayaran upah pekerja yang sempat tertunda, saat ini sudah berproses di bank. Saya sudah cek langsung. Jadi, sudah tak ada lagi sistem pembayaran upah lewat bendahara. Saya menjamin sudah tak ada lagi pemotongan upah kerja ataupun upah diterima pihak lain. Ini untuk menghindari adanya oknum nakal yang memanfaatkan keadaan,” tegas walikota yang disambut tepuk tangan gempita dari pendemo.

Ditambahkannya, Pemkot Manado juga akan memberikan jaminan ketenagakerjaan dan kesehatan bagi petugas kebersihan dengan mengikut sertakan dalam BPJS dengan syarat hanya bagi petugas yang ber KTP Manado.

Walikota juga memberikan jaminan untuk beribadah dengan memberikan dispensasi bagi yang akan beribadah dan akan diatur kembali jadwalnya.

Terkait denganhal lain, Walikota mengatakan akan dibicarakan nanti dengan perwakilan petugas kebersihan. Akan dicari solusi terbaiknya.

Mendengar jaminan dan kepastian dari Walikota Manado GSVL, para pendemo merasa puas dan sepakat mengakhiri aksi demo damai dan membubarkan diri dengan tertib.

(ebs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.